Sabtu, Desember 08, 2007

Is it gonna work?(UNFCCC)



KTT Perubahan iklim yang diadakan di Nusa Dua Bali membahas perubahan iklim secara global diadakan pada 3-14 Desember 2007 yang dihadiri oleh 189 negara di dunia,menurut saya adalah hanya sebagian cara dari manusia di bumi ini untuk menyelamatkan bumi ini dari pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini.Bahkan Wapres dari Republik Mimpi,Jarwo Kuat mengatakan bahwa cara utk menuju keadilan iklim pada negara-negara maju yang adalah pembuang gas emisi karbon terbesar ke atmosfer bumi, dapat melakukan sesuatu yang menyentuh prinsip keadilan bagi negara-begara berkembang yang tercatat paling menderita akibat perubahan iklim.



Kalau Konferensi ini tidak didukung manusianya yang tinggal didalam bumi,seperti tetap menggunduli hutan untuk kepentingan pribadi atau perusahaan tertentu,maka niscaya Konferensi ini saya rasa tidak ada gunanya.



Tetapi saya mendukung dengan adanya Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim ini diselenggarakan.Mudah2an 189 Negara tersebut bisa mendapatkan solusi yang terbaik utk perubahan Iklim yg terjadi di bumi kita ini.


Data terakhir menyebutkan bahwa Ribuan bayi di dunia termasuk Indonesia, terlahir dari rahim ibunya dengan membawa zat yang mengandung racun di dalam tubuhnya."Jadi sejak lahir bayi-bayi itu telah `menyimpan` gumpalan racun di dalam tubuhnya. Racun tersebut masuk ke dalam tubuh bayi sejak dia masih berada dalam kandungan," kata Dr Ir LK Kartini MSi, ahli masalah sosial dan pertanian, di Denpasar, Sabtu.Usai tampil selaku pembicara pada "Rembuk Publik" yang dihadiri ratusan pentolan LSM dari sejumlah negara terkait Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana (Unud) itu mengatakan, zat beracun yang masuk ke dalam tubuh bayi berasal dari ibu kandungnya.


Menurut dia, seorang ibu yang sehari-harinya mengkonsumsi sayuran atau bahan makanan lain yang mengandung pestisida, tidak dapat diingkari bahwa wanita rumah tangga tersebut telah "menabung" racun dalam tubuhnya.Bersamaan dengan semakin besarnya "tabungan", seorang ibu lantas mengandung bayi di dalam rahimnya selama kurang lebih sembilan bulan.


Dari hasil penelitian WHO, badan dunia yang mengurusi masalah kesehatan, kata Kartini, diketahui bahwa sekitar 20 persen dari total kandungan zat racun yang ada pada ibu, pindah ke dalam tubuh bayi yang berada dalam kandungannya.Kasus keracunan bayi yang masih berada dalam kandungan ibunya itu, menurut WHO telah menimpa ribuan bayi yang terlahir di sejumlah negara, termasuk di negara-negara maju, ujar Kartini.Dosen yang aktif menyerukan masalah lingkungan itu mengungkapkan, demikian juga dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan Fakultas Pertanian Unud, menunjukkan bahwa tidak sedikit bayi di Pulau Dewata yang terlahir dengan berbekal racun dalam tubuhnya.


Petani sekarang lebih suka memanfaatkan pupuk an-organik dan berbagai jenis pestisida dalam mengolah lahannya. Akibatnya, lahan menjadi `kecanduan` sekaligus hasil panennya terbukti mengandung zat beracun.Apabila pestisida yang adalah racun masuk ke dalam sayuran yang kita makan,apakah tubuh kita tidak keracunan?Maka harus digaris bawahi,Tidak hanya masalah pemanasan global, tetapi juga terciptanya dunia pertanian yang terbebas dari zat beracun, pestisida dan sejenisnya.

Tidak ada komentar: